Mereka melakukan orasi secara bergantian memprotes lambannya pemberian kartu yang menjadi hak mahasiswa angkatan tahun 2013 tersebut di Gedung Rektorat Unej, Senin.
"Kami jadi mahasiswa Unej lebih dari tiga bulan, namun belum punya jaket almamater dan KTM,"kata koordinator aksi, Ferio P. Ekananda.
Menurut dia, perwakilan mahasiswa baru sudah berulangkali menanyakan hal tersebut kepada dekan masing-masing fakultas dan bagian kemahasiswaan Kantor Pusat Unej, namun hingga kini belum ada jawaban.
"Mereka tidak bisa memberikan kepastian kapan KTM dan jaket almamater itu dibagikan kepada mahasiswa, bahkan terkesan tidak ada kebijakan yang jelas untuk menyelesaikan masalah tersebut," tuturnya.
Ratusan mahasiswa itu menuntut Rektor Unej M. Hasan untuk meminta maaf kepada ribuan mahasiswa baru dan orang tua mereka atas keterlambatan pemberian KTP dan jaket almamater yang dinilai merugikan mahasiswa.
"Kami juga menuntut transparansi kebijakan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang mulai diberlakukan kepada 5.340 mahasiswa baru Unej. Banyak orang tua yang pengasilannya sama, tetapi kewajiban membayar SPP atau uang kuliah berbeda," katanya.
Hal senada juga disampaikan mahasiswi baru lainnya Yunita yang mengeluhkan tidak adanya KTM berdampak pada ribuan mahasiswa baru Unej juga belum memiliki Kartu Anggota Perpustakaan.
"Kami belum bisa memanfaatkan fasilitas perpustakaan untuk kebutuhan kuliah, namun saat ini sebagian diberi kartu sementara, itu pun harus membayar Rp5 ribu," keluhnya.
Menanggapi hal tersebut, Rektor Unej M. Hasan menyatakan kesiapannya untuk bertanggung jawab atas tuntutan mahasiswa baru itu.
"Pembuatan KTM dan jaket almamater itu terlambat karena dilakukan pihak ketiga, serta rekanan itu bekerja sama dengan perbankan," tuturnya.
Menurut dia, pengadaan kedua barang itu terlambat karena anggaran dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga terlambat hingga bulan Juni 2013, sehingga tender proyek itu baru dilelang pada bulan Juli.
Hasan meminta maaf atas lambatnya pemberian kedua barang itu kepada mahasiswa baru. Ia berjanji akan menegur rekanan dan pihak perbankan untuk mempercepat penyelesaian pendistribusian jaket almamater dan KTM kepada mahasiswa.
"KTM mahasiswa baru tahun 2013 dapat berfungsi sebagai ATM (Anjungan Tunai Mandiri). Saya berjanji akan meminta sejumlah bank yang bekerjasama dengan Unej untuk segera menyelesaikannya," katanya.
Jaket almamater Unej, lanjut dia, sudah ada dan tinggal mendistribusikan kepada mahasiswa dan pihaknya menjamin pendistribusian itu maksimal pada Jumat (25/10).
Ia juga akan menegur pengelola perpustakaan pusat Unej terkait pungutan Rp5 ribu kepada mahasiswa baru. "Kartu perpustakaan harus segera jadi, dan saya akan minta uang pungutan itu dikembalikan kepada seluruh mahasiswa baru,"ujarnya.
Mengenai Uang Kuliah Tunggal, Hasan mengatakan pihak univeristas sudah memiliki cara dan sistem penghitungan sendiri. Apabila ada orang tua atau wali mahasiswa yang penghasilannya sama, namun harus membayar UKT berbeda karena jumlah anak dalam keluarga itu berbeda.
"Kalau masih ada keluhan dari mahasiswa, silahkan diadukan kepada kami,"katanya.(*)
Sumber : Antara Jatim
Post a Comment