Tanggal 04 Oktober 2013 pada jam 09.00 acara Lomba Inovatif Pangan Berbasis Singkong pun berlangsung di Gedung Keluarga Besar Alumni Universitas Jember. Acara itu pun langsung dibukan resmi oleh Rektor Universitas Jember, Bapak Drs. Moh. Hasan,MSc.,Ph.D. Beliau menyampaikan dalam sambutannya bahwa acara ini adalah dalam rangka untuk mendongkrak kembali peran penting singkong dalam memberikan solusi pangan di negeri ini.
Rektor menyampaikan dalam sambutannya dengan berpodiumkan Singkong Gajah dan Produk turunannya sebagai penghias didepannya. Beliau menyampaikan walau ada yang menganggap bahwa singkong ini adalah makanan orang yang golongan menengah kebawah atau bahkan ada yang menggunakan nama singkong untuk ejekan, maka itu berarti ada yang mengindikasikan bahwa singkong itu sesuatu yang rendah. Namun kali beliau menegaskan dalam acara ini bahwa hasil riset dari Dr. Subagio itu adalah sesuatu yang luar biasa dalam rangka kembali membangun dan mengenalkan kepada masyarakat bahwa singkong ini memilki kedudukan yang sama dengan beras.
Apalagi memang jika misalkan kita lihat dalam berita, pemerintah seringkali melakukan impor beras yang memang ini memberika tanda bahwa produksi pangan yang ada dalam negeri sedan mengalami masalah. Hal ini bertolak belakang dengan predikat negeri ini, sebagai sebuah negeri yang kaya akan sumber daya alam.
Setelah resmi dibuka oleh Rektor, acara pun dilanjutkan dengan aksi Rektor berkeliling melihat-lihat hasil inovasi makanan sambil mengajukan beberapa pertanyaan kepada para peserta yang sekitar 55 peserta dengan 65 jenis produk hasil inovasi pangan dari bahan baku singkong. Berbagai jenis hasil pangan tersaji didalam lomba itu dan para peserta menunjukkan hasil kreasinya pada singkong yang memang memilki kandungan karbohidrat yang hampir sama dengan beras.
Acara ini memang bisa dikatakan berhasil oleh SIKULI, karena berbagai macam dan jenis makanan yang ada disana memang adalah hasil inovasi bahan baku singkong, walau memang jenis-jenis makanan yang dibuat lumrah beredar dipasaran dengan komposisi yang bukan berbahan dasar singkong. Hasil inovasi yang ada disana menandakan bahwa memang singkong sangat layak untuk dijadikan alternatif pangan di Indonesia.
Rektor menyampaikan dalam sambutannya dengan berpodiumkan Singkong Gajah dan Produk turunannya sebagai penghias didepannya. Beliau menyampaikan walau ada yang menganggap bahwa singkong ini adalah makanan orang yang golongan menengah kebawah atau bahkan ada yang menggunakan nama singkong untuk ejekan, maka itu berarti ada yang mengindikasikan bahwa singkong itu sesuatu yang rendah. Namun kali beliau menegaskan dalam acara ini bahwa hasil riset dari Dr. Subagio itu adalah sesuatu yang luar biasa dalam rangka kembali membangun dan mengenalkan kepada masyarakat bahwa singkong ini memilki kedudukan yang sama dengan beras.
Apalagi memang jika misalkan kita lihat dalam berita, pemerintah seringkali melakukan impor beras yang memang ini memberika tanda bahwa produksi pangan yang ada dalam negeri sedan mengalami masalah. Hal ini bertolak belakang dengan predikat negeri ini, sebagai sebuah negeri yang kaya akan sumber daya alam.
Acara ini memang bisa dikatakan berhasil oleh SIKULI, karena berbagai macam dan jenis makanan yang ada disana memang adalah hasil inovasi bahan baku singkong, walau memang jenis-jenis makanan yang dibuat lumrah beredar dipasaran dengan komposisi yang bukan berbahan dasar singkong. Hasil inovasi yang ada disana menandakan bahwa memang singkong sangat layak untuk dijadikan alternatif pangan di Indonesia.
Post a Comment