JEMBER - Program "Community Development" (Comdev) Universitas Jember (Unej), Jawa Timur, dalam membina petani kopi diumumkan sebagai pemenang dalam Indonesia MDGs Award 2012 untuk kategori peserta organisasi pemuda bidang pendidikan.

"Anugerah Indonesia MDGs Award 2012 menjadi pengakuan bahwa Unej mampu memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, khususnya warga yang ada di sekitar Kabupaten Jember," kata Rektor Unej Moh. Hasan, Rabu 3 April 2013.

Indonesia MDGs Award diberikan kepada 18 pelaku pembangunan terbaik dari seluruh Indonesia dan dua media dengan pemberitaan terbaik seputar isu pembangunan mendapatkan penghargaan Indonesia MDG Awards 2012 yang disaksikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Tanjung Benoa Bali, pada 26 Maret 2013.

"Kami memang tidak ingin penelitian yang dilakukan oleh dosen maupun mahasiswa berhenti di tataran publikasi ilmiah saja, namun harus dapat dirasakan oleh masyarakat juga," tuturnya.

Rektor Unej juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang turut membantu program "comdev" dalam membina petani kopi di Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo.

Program comdev Unej didukung oleh berbagai pihak antara lain Puslit Kopi dan Kakao, PTPN XII, Dinas Koperasi, Dinas Perkebunan dan Dinas Pertanian Jember, serta pihak perbankan seperti Bank Indonesia, Bank Jatim dan Bank Syariah Mandiri.

Sementara Dosen Fakultas Teknologi Pertanian Unej Dr Indarto DEA mengatakan para anggota tim comdev Unej tidak menyangka akan mendapatkan predikat terbaik karena program yang diusung oleh para nominator lainnya semuanya bagus.

"Beberapa program bahkan mendapatkan sokongan dana yang cukup besar dari beberapa perusahaan multinasional, namun alhamdulillah ternyata para juri memutuskan program Unej yang terbaik," tuturnya.

Aktivitas pembinaan petani kopi di Desa Sidomulyo, antara lain melaksanakan berbagai pelatihan, menerjunkan mahasiswa melalui program kuliah kerja, berbagai penelitian, pengenalan sistem kopi olah semi-basah, pembangunan "networking" dan akses dana, serta pendirian Koperasi Buah Ketakasi pada tahun 2009.

Hasil comdev Unej ternyata menunjukkan hasil nyata dengan indikatornya antara lain semula petani menjual kopi secara gelondongan, namun kini mereka mengolah sendiri sampai menjadi kopi bubuk.

Dari data Koperasi Buah Ketakasi, tahun 2012 sebanyak 320 ton kopi yang diolah dan 280 ton di antaranya untuk pasar ekspor.(ant)

Post a Comment

Powered by Blogger.