(sumber foto: sudutkota.net)
sumber foto: antaranews.net
SIKULI UNEJ - Irma Devita adalah penulis dari kisah perjuangan Letkol Mochammad Sroedji seorang pahlawan di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Sroedji merupakan mantan Komandan Brigade III Divisi I Damarwulan yang berjuang melawan Belanda dinovelkan oleh cucu almarhum, 

Seperti yang diberitakan oleh antarajatim, novel tersebut berjudul Sang Patriot yang diluncurkan pada acara bedah buku dan diskusi bertema "Dari Jember Untuk Indonesia" yang diselenggarakan di Auditorium R. Soemitro Radio Republik Indonesia (RRI) Jember, Kamis.
"Novel setebal 266 halaman itu berdasarkan cerita nyata perjuangan kakek saya M. Sroedji dalam rentang waktu waktu 1942 - 1949 , namun kisah nyata itu ditulis dalam bentuk fiksi, sehingga menjadi sebuah novel," kata Irma di sela-sela peluncuran bukunya.
Sroedji merupakan tentara yang berjuang di Kabupaten Jember melawan penjajah Belanda dan pejuang tersebut wafat akibat berondongan peluru pasukan Belanda di tahun 1949. Dalam novel itu juga menampilkan sosok Sroedji sebagai seorang Komandan yang begitu dicintai oleh anak buahnya dan seorang komandan yang berkharisma.

Jejak Sroedji di Jember setidaknya dapat dilihat dari monumen patung yang berdiri di halaman kantor Pemkab Jember dan menjadi nama sebuah perguruan tinggi swasta yakni Universitas Mochammad Sroedji.
"Saya berharap kisah tentang pahlawan Jember bisa masuk dalam muatan lokal pelajaran sejarah di kabupaten setempat karena selama saya melakukan riset dan menulis buku, kisah yang menulis Letkol Sroedji masih sedikit," tuturnya.
Kisah tentang Letkol Sroedji sangat menginspirasi bagaimana cara dia berjuang mempertahankan RI ketika agresi militer Belanda kedua terjadi, dan jarang sekali buku sejarah pahlawan nasional yang dikemas dalam bentuk novel seperti "Sang Patriot".

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jember Bambang Hariyono menyambut baik usulan tentang kisah kepahlawanan Letkol Sroedji yang dimasukkan dalam muatan lokal mata pelajaran sejarah di Jember.
"Usulan itu sangat bagus dan saya akan mendukung, namun untuk bisa masuk dalam muatan lokal mata pelajaran sejarah pada kurikulum tahun ini perlu dilakukan kajian terlebih dahulu," tuturnya.
Menurut beliau dalam pengakuannya mengatakan bahwa sejarah tentang pahlawan Jember Letkol Sroedji masih sedikit, sehingga perlu digali lagi agar para pelajar bisa mengetahui perjuangannya mengusir penjajahan Belanda.(*antarajatim/sikuliunej)

Post a Comment

Powered by Blogger.